Rindu Teteh

By Mahganipatra 


Masuk minggu ke tiga teteh berada di pondok....

Terasa cepat saat kita bisa mengalihkan rasa rindu ke dalam aktifitas rutin yang mampu menyita waktu dan perhatian kita dan terasa lama saat kita harus berpisah dengan buah hati tercinta menunggu jadwal pertemuan melepaskan rindu 😍

Kemarin saat sebelum pergi ada rasa mungkin akan enak kali ya....., kalo Teteh sudah berangkat dan berharap untuk segera teteh berangkat karena mama tidak sabar dengan ulahnya yang kadang membuat hati mama resah...bikin rumah berantakan, membuat emosi mama memuncak karena seringnya Teteh tidak mau mengalah sama ade dan bahkan mama juga sering teriak full fower saat Teteh tidak mau bangun untuk segera sholat subuh....

Sekarang setelah tiga minggu berlalu....😭😭😭

Mama kangen....
Rindu dengan teriakan Teteh yang emosian, rindu dengan rengekan dan kemanjaan Teteh yang memiliki pribadi keras dan sulit menerima perintah.
Bahkan lebih parahnya kadang mama berharap ada tumpukan cucian baju yang biasa di tinggal di kamar mandi....

Putri mama yang manja kini harus berusaha mandiri demi mewujudkan cita-cita.

Yang sabar ya sayang....
Mama antar Teteh ke tempat yang sekarang menjadi rumah barumu bukan karena marahnya mama atas sikap-sikapmu, bukan karena kesabaran mama habis karena tak mau lagi repot dengan kebiasaan-kebiasaanmu tapi semata karena jutaan harapan di tempat barumu mampu mewujudkan pribadi muslimah berakhlak mulia  yang memiliki segudang ilmu....

"jadilah muslimah pecinta ilmu nak, kejarlah ilmu sampai ke negeri-negeri yang mampu mencetakmu menjadi ibu pencetak generasi mulia peradaban islam."

Biarkan kerinduan ini menjadi bukti dan hujjah mama atas ketidak mampuan mama memberikan apa yang seharusnya mama berikan sebagai Ummu madrosatul ula di hadapan Allah swt.
Dan ini adalah upaya mama untuk mendidikmu menjadi perempuan penerus generasi peradaban islan nan mulia.

Di titipkan di tempat yang akan mampu menempamu dengan ilmu-ilmu yang bermamfaat untuk dunia dan akhiratmu.

Maka di masa mendatang....engkau mampu menjadi ibu sebagai pemutus generasi kebodohan.
Engkau menjadi pelita untuk kaummu dan mampu memberikan apa yang kau miliki semata untuk agamamu.

Jadilah aisyah masa kini cerminan perempuan sholihah,cerdas, dan ibu generasi yang mampu menghantarkan ulama-ulama mujtahid mutiara peradaban.

Dari
Mama yang senantiasa merindu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Kedudukan Kaidah: Mâ Lâ Yudraku Kulluhu Lâ Yutraku Mâ Tayasara Minhu

Tentang Laut

MAU NIKAH TIDAK PUNYA UANG