Tentang Rindu
Oleh Mahganipatra
Angin subuh terasa dingin seakan menggigit sampai ke sumsum tulang.
"Kalau sudah dingin begini, aku enggak berani mandi Res, suka terasa kram seluruh anggota badan kalau ku paksakan." Keluh ku pada Restu yang sedang asik memasak.
Restu hanya tersenyum simpul menanggapi keluhanku.
" Mau ku masakin air buat mandi teh?" Tawarnya ramah.
Restu adik iparku yang cantik, dia seumuran denganku. Dulu kami pernah dekat dan bersahabat. Kedekatanku dengan Restu ternyata juga menarik perhatian Egi adikku untuk meminang Restu.
Aku jawab dengan hanya gelengan kepala dan memilih duduk di kursi makan yang ada di dapur. Restu menyodorkan kue pisang goreng yang masih tampak mengeluarkan asap tanda pisang itu belum lama diangkat dari wajan.
"Apa cuaca di Jakarta tidak sedingin ini Teh?" Tanya Restu mengalihkan pandangan ku dari pisang goreng. Aku memang baru beberapa hari ini pulang kampung. Dan Bukan rahasia lagi kalau Bandung terkenal dengan udara dinginnya. Membuatku seluruh persendianku terasa membeku. Beberapa tahun Hidup di kota rantau, membuatku harus beradaptasi kembali dengan udara dingin kota Bandung. Apalagi cuaca Jakarta yang terkenal panas. Cuaca dingin membuatku rasanya ingin terus bergumul di dalam selimut.
Komentar
Posting Komentar